Banda Aceh – Career Development Centre (CDC) Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) menggelar rapat perdana pasca pergantian pengurus pada Kamis (8/5) di ruang Badan Penjaminan Mutu (BPM). Rapat ini dipimpin langsung oleh Wakil Rektor III Unmuha, Dr. Mirza Murni, S.E., M.M., yang juga bertindak sebagai Koordinator CDC berdasarkan Surat Keputusan Rektor.
Setelah ditetapkan melalui SK Rektor Nomor 052/UM.M/KEP/D/2025 tanggal 22 April 2025, Syahrul Maulidi, S.E., M.Si. resmi didapuk sebagai Ketua CDC Unmuha periode 2025–2029. Ia akan bekerja bersama Riska Dara Vonna, S.Psi., M.Psi., Psikolog selaku Ketua Bidang Tracer Study dan Muhammad Andi, S.E., M.M. sebagai Ketua Bidang Pengembangan Karir.
Struktur organisasi CDC periode ini dirancang lebih fokus dan ramping. Unsur sekretaris dan sekretariat hanya bersifat fungsional dan diperbantukan sesuai kebutuhan teknis pelaksanaan kegiatan.
Dalam rapat tersebut, dibahas sejumlah program unggulan dan arah strategis CDC, di antaranya:
-
Optimalisasi tracer study untuk menghasilkan data alumni yang valid dan berguna bagi pelaporan institusional serta akreditasi program studi.
-
Pengembangan layanan karir, meliputi pelatihan soft skill, pembekalan dunia kerja, serta penguatan jejaring dengan dunia usaha dan industri.
-
Penyelenggaraan job fair dan career day sebagai sarana menjembatani lulusan dengan dunia kerja.
-
Aktivasi media digital CDC untuk meningkatkan interaksi, keterjangkauan informasi, serta membangun ekosistem karir yang responsif terhadap kebutuhan mahasiswa dan alumni.
Ketua CDC, Syahrul Maulidi, menyampaikan optimismenya terhadap tanggung jawab baru ini. “Kami optimis melihat banyak potensi perubahan positif. Dengan semangat kolaboratif dan dukungan pimpinan, CDC siap hadir sebagai pusat layanan karir yang berdampak nyata bagi mahasiswa dan alumni Unmuha,” ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Rektor III, Dr. Mirza Murni, dalam arahannya menekankan pentingnya peran CDC sebagai garda terdepan dalam menyiapkan lulusan yang adaptif dan siap bersaing. Ia mengingatkan bahwa dunia kerja terus berubah secara dinamis, sehingga perguruan tinggi tidak boleh stagnan dalam menyiapkan alumninya.
“CDC bukan sekadar unit pelengkap, tapi strategis dalam peta mutu perguruan tinggi. Kita harus mampu hadir menjawab tantangan zaman, membekali mahasiswa dengan skill dan kepercayaan diri. Jejaring dengan dunia industri harus diperkuat, dan tracer study tidak boleh lagi dianggap formalitas. Semua ini berdampak langsung pada kepercayaan publik dan mutu akreditasi institusi,” tegasnya.
Dalam sesi akhir rapat, Muhammad Kamal, S.T. menyampaikan bahwa selama ini Kriteria 3 dalam akreditasi kerap lemah karena minimnya kegiatan lembaga karir, sementara tracer study menjadi aspek krusial dalam Kriteria 9. Ia berharap kehadiran CDC yang aktif dapat mengisi celah tersebut dan menjadi bagian penting dalam peningkatan mutu institusi.